Selasa, Februari 15, 2011

Kompetisi WEB Kompas MuDA & AQUA

Kompetisi WEB Kompas MuDA & AQUA:
Air untuk Masa Depan

Gue paling suka sama musik, gak jarang gue suka nyanyi-nyanyi sendiri atau ngedengerin lagu sambil ngelakuin sesuatu, sambil main hp, baca buku, nyapu, bahkan lagi ulangan pun terkadang otak gue muterin sebuah lagu berulang-ulang.
Oh iya, ada satu kegiatan lagi yang menurut gue juga hal yang favorit dilakuin sama orang-orang, nyanyi di kamar mandi!
Kalau kita hitung satu-satu, pasti banyak deh penyanyi kamar mandi masa kini yang berbakat, dan bahkan orang-orang yang takut sama mitos yang bilang kalau nyanyi di kamar mandi itu ga boleh karena ngundang setan atau apalah, pas udah nyampe kamar mandi juga udah lupa lagi dengan mitos itu, dan ujung-ujungnya nyanyi sambil mandi juga.

Tapi, pernah ga ngebayangin, saat kita lagi asik-asiknya nyanyi sambil mandi, gak jarang kita lupa udah berapa lama kita mandi, ga kerasa air yang keluar dari shower atau yang keluar dari kran untuk mengisi bak mandi terus-terusan mengalir. Mungkin kita juga udah ga kepikiran bahwa masih banyak orang di dunia ini yang masih sulit untuk dapetin air bersih.
Well, ga kebayang kan kalau misalnya kita yang kayak gitu, mandi pake air kotor, bahkan nyuci piring dan nyuci baju pake air kotor, yah kalau dipikir-pikir ngapain dicuci yah kalau tetep kotor juga.
Atau coba bayangin lagi, pas kita lagi asik-asiknya keramas pake shower, dengan banyak shampoo di rambut dan sedikit kena muka juga mata, eh taunya tiba-tiba air mati di tengah-tengah. Ga kebayang deh itu mata udah perih kayak apa.
Atau kita juga jadi dehidrasi karena kesulitan mendapat air bersih untuk minum.

"Pemakaian air yang terlalu berlebih bisa menyebabkan penurunan ketersediaan air, jadi jangan dikira kalau air bersih itu gak bisa habis."

Mungkin hal-hal kayak diatas hanya sebagian kecil dari akibat pemakaian air yang boros, padahal pemakaian air yang terlalu berlebih bisa menyebabkan penurunan ketersediaan air, jadi jangan dikira kalau air bersih itu gak bisa habis.
Nah kelanjutan dari pemborosan air itu, juga dapat mengakibatkan menurunnya permukaan tanah (land subsidence) dikarenakan air tanah semakin terkuras yaitu seperti yang dialami oleh banyak kota-kota besar saat ini seperti Jakarta dan bahkan malah menyebabkan banjir.
"Dari pemborosan air, malah bisa mengakibatkan terjadinya banjir."

Coba kita bayangin, dari pemborosan air, malah bisa mengakibatkan terjadinya banjir. Hal ini mungkin hal yang belum terpikirkan oleh sebagian besar masyarakat.

"Penggunaan air di masyarakat menengah ke atas jauh di atas ambang normal"

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surabaya, menyoroti penggunaan air di masyarakat menengah ke atas. Sebab, penggunaannya jauh di atas ambang normal. Dalam sebulan, kalangan tersebut rata-rata menghabiskan 40 meter kubik air padahal angka ideal penggunaan air per bulan itu adalah 21,6 meter kubik. Walaupun masyarakat menengah ke bawah juga terbilang boros. Tapi, tidak terlalu dibanding masyarakat dari kalangan menengah atau menengah ke atas.

Dampak pemborosan penggunaan air tersebut begitu besar. Di antaranya, kesulitan pemasangan saluran baru. Padahal, jika semua kalangan menggunakan air sesuai standar, bisa dibuat 14 ribu saluran baru. Jika sudah seperti itu, maka untuk membuat saluran baru diperlukan dana yang sangat besar.

“Pemerintah Kota Dumai, Provinsi Riau, melalui Dinas Pekerjaan Umum mengalokasikan dana Rp 117 miliar untuk melanjutkan proyek pengadaan air bersih dengan pos dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.”-Kompas.com (18/1/2011)


Kalau udah kejadian kayak gini, untuk mendapatkan air bersih saja perlu mengeluarkan dana yang sangat besar. Padahal mungkin seharusnya jika kita dapat menghemat penggunaan air bersih dan menggunakannya dengan benar, dana yang terbilang besar tersebut dapat digunakan untuk kepentingan masyarakat yang lain.

"Air adalah Sumber Kehidupan"

Nah, untuk itu marilah kita bersama-sama menggunakan air dengan hemat, namun bukan berarti kita tidak mandi berhari-hari atau tidak minum air matang dan bersih sebanyak delapan gelas per hari dengan alasan menghemat air bersih.
Kalau begitu caranya malah akan mengakibatkan berbagai masalah kesehatan bermunculan, padahal ketersediaan air bersih itu adalah untuk menopang kehidupan kita dan menjalaninya dengan keadaan sehat. Karena pada kenyataannya kita hanya perlu menggunakan sebagian air saja dari total air yang kita pakai. Maka dari itu, yang terpenting adalah memilah penggunaan air dan menggunakannya secara hemat disaat yang tepat.
Karena ketersediaan air yang dapat dimanfaatkan itu sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk dunia.
Kalau bukan kita yang bertindak, siapa lagi? Ini adalah masalah yang kita timbulkan, dan kita-lah yang harus menanggulanginya.



IT's about Us : Air Untuk Masa Depan

2 komentar:

thanks for your comment(s) :D